Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan indeks inklusi keuangan di Indonesia meningkat menjadi 90 persen pada 2024. Pada Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 menunjukkan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia telah mencapai 85,10 persen. Angka ini meningkat dibanding tahun 2019 yakni sebesar 76,19 persen.
Memahami hal tersebut, Platform fintech Adapundi dan Bank DBS Indonesia berkolaborasi untuk memberikan akses bagi nasabah akan fasilitas kredit sesuai dengan porsi pendanaan, syarat, dan kondisi yang berlaku. Integrasi tech to tech di dalam ekosistem pun akan memberikan efisiensi produk dan layanan bagi pengguna. Direktur PT Info Tekno Siaga Adapundi (Adapundi) Achmad Indrawan menyampaikan, dengan strategi dan langkah yang sudah dicanangkan di awal tahun ini dan kerja sama yang sudah terjalin dengan Bank DBS Indonesia.
OJK Targetkan Indeks Inklusi Keuangan di Indonesia Meningkat Jadi 90 Persen Tahun 2024 OJK Optimis Angka Inklusi Keuangan DIY di Atas 90 Persen OJK Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah di Indonesia
Literasi dan Inklusi Keuangan Penting Bagi Masyarakat, OJK Tetapkan Sasaran Prioritas di Tahun 2024 Menko Airlangga Beberkan Tantangan Literasi dan Inklusi Keuangan di Tahun 2024 Tingkat Inklusi Keuangan Indonesia 2023 Sebesar 88,7 Persen, Menko Airlangga: Lebihi Target
KPU Kabupaten Gorontalo Targetkan 90 Persen Partisipasi Masyarakat Saat Pilkada 2024 Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah OJK Kediri Gelar Media Update “Kami optimis dapat terus memperluas jangkauan pendanaan hingga ke pelosok negeri sehingga semakin banyak masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk kebutuhan mereka masing masing,” kata Achmad, Rabu (14/2/2024).
Pada 1 Januari 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberlakukan aturan baru bagi fintech dan peer to peer (P2P) lending, yakni penurunan bunga dari 0,4 persen per hari menjadi 0,3 persen per hari. Kerja sama Adapundi dengan Bank DBS Indonesia tidak hanya memberikan solusi keuangan yang mudah, cepat dan aman namun juga memberikan akses pinjaman hingga permodalan, terutama bagi masyarakat dengan akses perbankan terbatas (underbanked). “Inisiatif ini selaras dengan pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia yang pertama, yakni Responsible Banking guna mewujudkan visi kami untuk menjadi ‘Best Bank for a Better World’,” tutur Head of Ecosystem Lending PT Bank DBS Indonesia Willy Lawy.